Masuk ke Kamboja dari Laos : dari Vientianne ke Siem Reap

Patuxai Monument di Vientianne, Ibukota Negara Republik Demokratik Rakyat Laos
       Sebagai salah satu wisatawan yang melakukan perjalanan darat mengelilingi Indochina (Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam dan Kamboja), salah satu rute perjalanan yang bisa ditempuh adalah dari negara Republik Demokratik Rakyat Laos (selanjutnya disebut secara singkat sebagai Laos) menuju negara Kamboja di bagian selatan. Jika kota terakhir yang dikunjungi adalah Vientianne (ibu kota negara Laos), maka ada dua rute pilihan untuk berpindah dari negara Laos ke Kamboja, yaitu :
1. dimulai dari Vientianne di Laos, melewati Nongkhai di Thailand yang merupakan perbatasan kedua negara, menuju Bangkok di Thailand, baru menuju Siem Reap di Kamboja
2. sedangkan pilihan yang lain dapat dimulai dari Vientianne di Laos, melewati Pakse yang merupakan perbatasan dengan Kamboja, selanjutnya menuju Siem Reap di Kamboja.
Kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya berpindah dari negara Laos ke Kamboja melalui Pakse yang baru saja saya lakukan sekitar 1.5 bulan lalu, tepatnya pada tanggal 10 Mei 2016.


Tahapan masuk ke Kamboja dari Laos : Vientianne - Pakse (Laos)
       Waktu itu saya mengambil travel atau paket perjalanan (Vientianne - Siem Reap) yang ditawarkan oleh hostel tempat saya menginap di Vientianne seharga 470.000 Kip (setara dengan Rp. 773.000,-) dan dijanjikan akan menempuh 25 jam perjalanan total dari Vientianne ke Siem Reap dengan berbagai moda transportasi yang berbeda diantaranya minibus dan sleeper bus. Perjalanan dimulai dari hostel tempat menginap di tengah kota, dijemput oleh minibus atau elf (menurut bahasa umum yang sering digunakan di Indonesia) pada pukul 18.00 waktu setempat, untuk diantar menuju terminal bus, menempuh waktu sekitar 30 menit. Setelah sampai terminal bus, lalu berganti moda transportasi menjadi sleeper bus, sempat menunggu sebentar untuk didata oleh awak bus dan menunggu penumpang lain yang belum datang hingga bus hampir penuh. Pukul 19.00 seluruh penumpang masuk ke dalam bus yang tempat duduknya berupa kasur dan kami diberangkatkan (that's why it's called sleeper bus), hingga menempuh perjalanan hampir 12 jam, lalu tiba keesokan paginya pukul 05.30 di terminal bus Pakse. Di sleeper bus ini masing-masing penumpang mendapatkan fasilitas selimut, makan malam berupa 2 tangkup roti tawar berisi susu kental manis dan sebotol air mineral. Di terminal bus di Vientianne ini juga dapat dibeli tiket bus menuju berbagai daerah di Laos, namun saya tidak sempat menanyakan harga maupun tujuan lebih lanjut.
Kondisi di Dalam Sleeper Bus dalam Perjalanan dari Vientianne menuju Pakse

Terminal Bus di Pakse, Laos
 Tahapan masuk ke Kamboja dari Laos : Pakse (Laos) - Border
       Di terminal bus Pakse, semua penumpang menunggu untuk dilakukan penjemputan menggunakan minibus dari masing-masing perusahaan travel ke tujuan selanjutnya yaitu suatu terminal kecil di dekat daerah wisata 4000 islands di Laos, daerah ini sudah dekat sekali dengan perbatasan negara Kamboja dan juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Laos. Perjalanan dari Pakse ke daerah 4000 islands ini menempuh waktu sekitar 3 jam, melewati pusat kota Pakse dan hutan yang pepohonannya mulai meranggas. Sesampai di terminal kecil, semua penumpang diturunkan kembali, dan menunggu untuk berpindah ke moda transportasi selanjutnya jika mau menuju Siem Reap di Kamboja, jika tujuan akhir adalah 4000 islands, maka terminal kecil ini adalah tahapan terakhir. Di terminal ini ada waktu lagi untuk menunggu transportasi selanjutnya, maka jika lapar atau ingin ke toilet, dapat dilakukan di sini. Hati-hati dengan adanya calo yang mendekati wisatawan dan bertindak seolah-olah dari pihak imigrasi yang akan  membagikan formulir imigrasi untuk diisi di terminal ini, jika memang dari Indonesia, kita tidak memerlukan visa dan biaya sama sekali untuk melewati perbatasan Kamboja. Mobil yang akan membawa saya ke perbatasan datang satu jam kemudian dan untuk menuju perbatasan laos Kamboja hanya dibutuhkan waktu tidak sampai 1 jam. Di perbatasan, lakukan hal ini :
1. Menyerahkan pasport dan formulir departure yang sudah diisi (diperoleh saat pertama kali memasuki negara Laos), untuk distempel dan menandakan secara resmi bahwa kita sudah keluar dari negara Laos.
2. Berjalan kaki melewati portal perbatasan negara Laos dan menuju portal perbatasan negara Kamboja sejauh kira-kira 500 meter.
3. Mengisi formulir karantina dan cek kesehatan sederhana (suhu, gejala batuk, virus menular dll), jika diperlukan dapat menukarkan kelebihan uang Kip yang masih kita miliki di petugas yang menjaga perbatasan (mungkin pekerjaan sampingan dan membantu juga). Di Kamboja mata uang yang paling berharga dan diterima adalah Dolar Amerika, kadang jika pecahannya lebih kecil dari 1 dolar, akan dikembalikan berupa Riel Kamboja namun nilainya sangat kecil.
4. Menyerahkan pasport dan mengisi formulir arrival untuk dicap sebagai tanda resmi bahwa kita memasuki negara Kamboja. Pada saat proses ini saya sempat meninggalkan pasport di loket, karena komputer mereka eror, sehingga saya putuskan untuk menunggu sambil makan siang, tidak tahunya setelah selesai proses imigrasi pasport saya "ditolong" untuk diambil oleh calo di terminal yang saya ceritakan tadi tanpa meminta persetujuan saya dan dia menodong untuk membayar 2 dolar sebagai biaya "processing fee" padahal sudah saya jelaskan di awal bahwa saya dapat melakukan semua prosesnya seorang diri, tetapi demi menghindari keributan ya sudah saya bayarkan saja. 
5. Proses melewati perbatasan kedua negara (Laos dan Kamboja) telah selesai, silahkan lanjutkan perjalanan.

Kondisi Terminal Kecil di 4000 Islands

Tahapan masuk ke Kamboja dari Laos : Border di Kamboja - Siem Reap
       Jangan dikira perjalanan panjang menuju Siem Reap sudah usai, ini baru setengahnya karena masih akan menempuh perjalanan darat selama kira-kira 6-8 jam untuk mencapai Siem Reap. Setelah melewati perbatasan dan makan siang, saya berpindah kendaraan lagi menggunakan minibus juga, menempuh perjalanan sekitar 2 jam menuju perhentian selanjutnya di suatu tempat makan dan tempat transit (entah sudah berapa kali saya transit). Tidak berapa lama menunggu (sekitar 30 menit), saya menaiki kembali minibus lain yang akan menuju Siem Reap (karena beberapa penumpang dari perbatasan tadi ada yang menuju Pnom Penh). Lama perjalanan dari tempat transit ini adalah sekitar 5-6 jam, sehingga saya tiba di terminal Siem Reap pada malam hari sekitar jam 21.00 waktu setempat. Jangan khawatir akan kelaparan atau memiliki kebutuhan ke toilet, karena di perjalanan sopir akan menepikan minibus dan beristirahat di tepi jalan untuk mampir ke toilet serta membeli makanan. Jadi kesimpulannya jika ditotal seluruh perjalanan darat dari Vientianne ke Siem Reap yang saya tempuh adalah selama 27 jam. Tips yang bisa saya bagikan untuk perjalanan darat yang panjang adalah :
1. Persiapkan fisik baik sebelum maupun sesudah menempuh perjalanan, jangan terlalu capek mengekplorasi tempat wisata sebelum berangkat dan berikan waktu paling tidak setengah hari untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan darat yang panjang.
2. Memastikan diri membawa bekal berupa roti (apapun yang mudah dibawa dan tidak mudah rusak) dan air minum, karena kita tidak akan tahu waktu di mana kendaraan akan berhenti untuk makan dan ke toilet.
4. Jika membawa bawaan banyak, pastikan barang bawaan yang selalu dibawa ke mana-mana (carry handbag) termasuk barang berharga, barang elektronik dan barang mudah pecah, sehingga barang-barang kita yang lain dapat dipasrahkan untuk disimpan di bagasi (kadang bisa ditumpuk dengan barang penumpang lain, diinjak, dilempar)
5. Siap dengan kondisi jalan seperti apapun karena jalanan di Laos dan Kamboja tidak beda jauh dengan jalanan di daerah pinggiran Indonesia, kadang halus kadang bergelombang.
        Sesampainya di terminal bus Siem Reap (apalagi pada malam hari), kita akan segera dikerubuti oleh berbagai macam pengemudi tuk-tuk yang agak sedikit memaksa mengantarkan kita ke pusat kota (6 km dari terminal bus), tarif yang mereka tawarkan adalah 2 dolar dan malam itu karena sudah capek, saya iyakan saja naik tuk-tuk bergabung dengan wisatwan lain dengan tujuan berbeda, tetapi masing-masing dikenai tarif 2 dolar untuk menuju pusat kota, menuju hostel yang telah saya pesan sebelumnya secara online. 
Memburu Matahari Terbit di Angkor Wat adalah Tujuan Utama Wisatawan di Siem Reap.

Komentar

  1. wah ternyata mahal banget ya harga Rp. 773.000
    pdhal klo kita lewat
    Vientiane - nongkhai - bangkok - Siem Reap kira2 total -+445rban
    (Vientiane - nongkhai - bangkok=225rb)
    (Bangkok - Siem Reap=220rban)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya memang mahal, tujuan saya waktu itu memang ingin melihat jalur perbatasan Laos dan Kamboja, terutama di daerah tersebut ada tempayt wisata bernama 4.000 islands

      Hapus
  2. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    BalasHapus
  3. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer